Minggu, 17 Februari 2013

bagi mahasiswa yang membutuhkan hasil UTS Perkembangan Peserta Didik (PPD) program PGSD semester 1/3

Senin, 11 Februari 2013

Sabtu, 09 Februari 2013

Tinjauan Mata Kuliah

Bagi para mahasiswa/i calon guru Mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik yang berbobot 2 sks ini
membekali Anda dengan kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman
peserta didik secara mendalam. Kemampuan tersebut merupakan salah satu
kompetensi dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh para guru, termasuk guru
SD. Sebagaimana kita ketahui, peserta didik merupakan fokus utama dalam
pemberian layanan pendidikan dan pembelajaran. Sulit dibayangkan guru dapat
melayani peserta didik serta membantu mengembangkan potensi mereka secara
optimal, apabila karakteristik dan keunikan mereka tidak dipahami dengan baik. Di
samping itu, keberadaan mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik ini pun
akan membantu Anda, mahasiswa Program PJJ S1 PGSD, dalam mempelajari mata
kuliah-mata kuliah yang lain, terutama yang terkait langsung dengan pendidikan ke-SD-an. Oleh karena itulah, pada program PJJ S1-PGSD ini mata kuliah tersebut
ditempatkan pada semester pertama.
Dengan mempelajari mata kuliah ini, Anda diharapkan dapat memiliki
kemampuan untuk memahami dan mengembangkan potensi peserta didik usia
SD/MI. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, materi kajian mata kuliah ini
terbagi ke dalam enam unit berikut.
1.  Unit 1: Konsep dasar perkembangan belajar peserta didik
2.  Unit 2:
Perkembangan fisik, sosial, dan emosi
3.  Unit 3:
Perkembangan kognitif, bahasa, moral dan kepribadian
4.  Unit 4:
Teknik nontes memahami peserta didik
5.  Unit 5:
Pengembangan bakat dan kreativitas peserta didik
6.  Unit 6:
Analisis kesulitan perkembangan dan belajar peserta didik
Dengan mempelajari unit 1, Anda diharapkan mampu menjelaskan pengertian
dan prinsip serta karakteristik dan tugas perkembangan peserta didik usia SD/MI.
Melalui unit 2 dan 3, Anda diharapkan dapat menjelaskan berbagai karakteristik
aspek perkembangan tersebut. Kemampuan mengenali peserta didik akan Anda raih
setelah mempelajari unit 4. Beranjak pada unit 5, Anda diharapkan dapat merancang
kegiatan pembelajaran (kurikuler) maupun kegiatan non-kurikuler yang dapat
mengembangkan potensi (bakat dan kreativitas) peserta didik sesuai
perkembangannya. Sementara melalui unit 6, Anda diharapkan memiliki
keterampilan untuk menganalisis kesulitan perkembangan dan belajar peserta didik
usia SD/MI.

Agar memperoleh manfaat optimal dari mempelajari mata kuliah ini, baca
dan pahami seluruh unit secara cermat dan tuntas. Kerjakanlah tugas-tugas yang
diperintahkan. Buatlah catatan singkat untuk konsep-konsep atau butir penting lain
yang Anda temukan sewaktu membaca setiap unit atau subunit. Jika ada pertanyaan
ataupun kesulitan dalam mempelajari materi, menjawab pertanyaan, ataupun
membuat tugas, jangan segan untuk bertanya dan mendiskusikannya dengan orang
lain (teman, dosen/orang yang dapat membantu Anda). Selanjutnya, jika Anda
merasa telah menguasai materi setiap sub unit, kerjakanlah latihan dan tes formatif
yang tersedia. Kemudian, nilailah kemampuan Anda dengan melihat rambu-rambu/kunci latihan dan kunci tes formatif yang tersedia.

Untuk memperkaya pemahaman Anda, pelajari pula materi serupa yang
terdapat dalam program web dan beberapa audio-visual. Adapun penggunaannya
dapat anda ketahui dengan cara membaca padabagian pendahuluan/pengantar setiap
unit dan petunjuk yang ada ketika mempelajari bahan cetak.
Saudara, pengalaman Anda sebagai guru selama ini akan sangat membantu
Anda dalam mempelajari mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik.
selamat belajar,  Sebagai referensi silahkan download materi dibawah ini, semoga sukses.

http://www.scribd.com/doc/124679968/Perkembangan-Peserta-Didik-Unit-1 
http://www.scribd.com/doc/124680426/PerkemBeljrPsrtDidik-Unit-2
>http://www.scribd.com/doc/124679055/Perkembangan-Peserta-Didik-Unit-6
http://www.scribd.com/doc/124678850/Perkembangan-Peserta-Didik-Unit-5

Jumat, 01 Februari 2013

Draft Pedoman Bidikmisi 2013 bisa diunduh pada alamat sebagi berikut
Pedoman Penyelenggaraan Bidikmisi 2013

Jadwal Penting Bidikmisi 2013

  • Pendaftaran Sekolah dalam program Bidikmisi 2013 dilaksanakan mulai tanggal 12 Desember 2012 s/d Agustus 2013
  • Pendaftaran Siswa dalam program Bidikmisi 2013 uintuk SNMPTN PPA (d/h Undangan) direncanakan mulai tanggal 1 Januari 2013 s/d 6 Maret 2013
  • Pendaftaran untuk masing masing seleksi menunggu keputusan panitia.
Catatan : walaupun pendaftaran sekolah masih diberikan waktu cukup panjang, pastikan sekolah sudah mendaftar sebelum batas akhir pendaftaran siswa untuk masing masing seleksi.
Jadwal pelaksanaan SNMPTN adalah sebagai berikut:
Pengisian PDSS 17 Desember 2012 – 8 Februari 2013 dan selanjutnya diisikan secara berkala setiap akhir semester
Pendaftaran 1 Februari – 8 Maret 2013
Proses Seleksi 9 Maret – 27 Mei 2013
Pengumuman Hasil Seleksi 28 Mei 2013
Pendaftaran Ulang yang Lulus Seleksi 11-12 Juni 2013


Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  mulai tahun  2010  kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
Bidikmisi merupakan program 100 Hari Kerja Menteri Pendidikan Nasional yang  dicanangkan  pada  tahun  2010.  Perguruan  tinggi  yang  mendapat bantuan  Bidikmisi  yaitu  perguruan  tinggi  di  bawah  Kementerian  Pendidikan dan  Kebudayaan  dan  Kementerian  Agama.  Pada  tahun  2011  mahasiswa baru  penerima Bidikmisi  bertambah menjadi 30.000 di  117  perguruan  tinggi negeri dengan adanya tambahan anggaran dari APBN-Perubahan. Pada  tahun  2012  ini  Bidikmisi dilanjutkan  dikembangkan  menjadi  30.000  calon mahasiswa  penerima  yang  diselenggarakan  di  87  perguruan  tinggi  negeri dibawah  Kemdikbud dan program Bidikmisi yang dikelola oleh Kementerian Agama.
Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan mempotensi  akademik  memadai  untuk  dapat  menempuh  pendidikan  sampai ke jenjang pendidikan tinggi.
Bantuan yang diberikan dalam program ini terdiri atas Bantuan  biaya  hidup  yang  diserahkan  kepada  mahasiswa  sekurang-kurangnya  sebesar  Rp600.000,00  (enam  ratus  ribu  rupiah)  per  bulan  yang ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah lokasi PTN dan Bantuan  biaya  penyelenggaraan  pendidikan  yang  dikelola  PTN  sebanyak-banyaknya Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per semester per  mahasiswa.
Pedoman dan prosedur pendaftaran Bidikmisi bisa dilihat langsung pada laman ini
Persyaratan untuk mendaftar tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2013;
2. Lulusan tahun 2012 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi;
3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
4. Tidak mampu secara ekonomi sebagai berikut:
  1. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri) sebesar-besarnya Rp3.000.000,00 per bulan. Pendapatan yang dimaksud meliputi seluruh penghasilan yang diperoleh. Untuk pekerjaan non formal/informal pendapatan yang dimaksud adalah rata rata penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir.
  2. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp750.000,00 setiap bulannya;
5. Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4.
6. Berpotensi akademik baik, yaitu direkomendasikan sekolah.
7. Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau PTS dengan ketentuan:
a. PTN dengan pilihan seleksi masuk:
  1. Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN);
  2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN);
  3. Seleksi mandiri di 1 (satu) PTN atau
  4. PTS dengan pilihan seleksi masuk di 1 (satu) PTS.
Untuk versi singkat pedoman bidikmisi bisa dibaca di Petunjuk Singkat Program Bidikmisi 2013

Bidik Misi 2013

PEDOMAN TAMBAHAN
BIDIK MISI di UNIVERSITAS INDONESIA
Tahun Akademik 2013/2014

A. SASARAN
Lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat tahun 2012 dan 2013 yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi yang diterima di UI di Program S1 Kelas Reguler, melalui jalur SNMPTN Undangan, SNMPTN Tulis, dan SIMAK.
Program Bidik Misi di Universitas Indonesia bukan merupakan jalur masuk, melainkan bantuan biaya pendidikan yang diberikan maksimal 8 semester.
B. SKEMA BANTUAN
Bantuan yang diterima mahasiswa berupa pembayaran Biaya Pendidikan yang langsung dibayarkan ke UI, sehingga mahasiswa tidak dikenakan Biaya Pendidikan, bantuan biaya hidup sebesar Rp 600.000,- per bulan per mahasiswa, dan bantuan pengembangan diri mahasiswa berupa pelatihan-pelatihan.
C. PERSYARATAN TAMBAHAN
Persyaratan untuk mendaftar program Bidik Misi tahun 2013 dapat dilihat di http://bidikmisi.dikti.go.id. Selain itu untuk mendaftar Program BIDIK MISI UI, siswa harus memenuhi ketentuan tambahan, yaitu:
  1. Bukan perokok aktif;
  2. Bukan pindahan dari program studi lain di UI (pada tahun sebelumnya).
D. TATA CARA PENDAFTARAN
  1. Ikuti di buku pedoman.
  2. Segera setelah mengetahui bahwa calon mahasiswa telah diterima di UI pada Program S1 Kelas Reguler calon mahasiswa yang terdaftar sebagai calon penerima Bidik Misi WAJIB mengumpulkan berkas kelengkapan tambahan dari UI sebagai proses seleksi penerima Bidik Misi di UI. Berkas kelengkapan tersebut dikirimkan ke alamat yang tertera website pada tanggal yang telah ditentukan.
  3. Pendaftar SIMAK UI yang mengajukan Bidik Misi, mengikuti prosedur berikut:
    • Peserta melalui Kepala Sekolah mendaftarkan diri di website Bidik Misi untuk mendapatkan PIN Bidik Misi
    • Peserta membuat account pendaftaran di http://penerimaan.ui.ac.id
    • Peserta memverifikasi PIN Bidik Misi di account pendaftaran http://penerimaan.ui.ac.id
    • Peserta yang berhasil memverifikasi PIN, memilih program studi dan mengisi form pendaftaran online di account http://penerimaan.ui.ac.id
    • Peserta mengupload foto di account http://penerimaan.ui.ac.id
    • Peserta mendownload kartu ujian sesuai tanggal yang telah ditentukan
    • Pendaftar SIMAK UI yang mengajukan Bidik Misi, hanya dapat memilih S1 Reguler maksimal 3 pilihan program studi
E. SELEKSI
Penetapan penerima bantuan biaya pendidikan Bidik Misi dilakukan setelah calon mahasiswa dinyatakan diterima di UI pada Program S1 Kelas Reguler. Tahapan selanjutnya sebagai berikut:
  1. Penilaian berkas.
  2. Wawancara di UI. Tempat dan waktu wawancara akan diberitahukan kemudian. Lihat Informasi pada saat pendaftaran ulang.
  3. Jika diperlukan panitia seleksi berhak melakukan survey lapangan.
F. PEMBINAAN
Mahasiswa penerima Program BIDIK MISI UI wajib mengikuti pembinaan yang dilakukan di UI. Pembinaan bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam pengembangan softskill yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan tuntutan kerja di masyarakat.
Terkait banyaknya email yang menanyakan perihal Bidik Misi 2013, untirta.ac.id mencoba mengumpulkan informasi dan data terkait pelaksanaan Bidik Misi 2013. Sebagaimana yang telah diketahui dari pernyataan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa Bidik Misi akan terus dilaksanakan begitu pula pada tahun 2013. Tekad ini didukung oleh fakta puasnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan prestasi akademik mahasiswa bidik misi tahun 2012, yaitu yaitu lebih dari 20 persen dari mereka meraih Indeks Prestasi Sementara (IPS) antara 3,51-3,99, sebanyak 58 persen meraih IPS antara 2,75-3,50, bahkan sebanyak satu persen diantara mereka meraih IPS sempurna 4,00. Hanya empat persen diantara mereka yang memperoleh IPS dibawah 2, sementara sisanya meraih IPS antara 2,00-2,74.
Pendaftaran Bidik Misi harus dipahami bukan langsung ke Perguruan Tinggi, namun harus melalui sekolah. Adapun secara ringkasnya proses pendaftaran calon penerima Bidik Misi 2013 adalah sebagai berikut:
Sekolah:
  1. Mendaftarkan UNAS sekolah
  2. Memasukkan data prestasi sekolah 
  3. Memasukkan data siswa sekolah
  4. Rekomendasikan siswa di sekolah 
Siswa:
  1. Meminta rekomendasi dari sekolah
  2. Sekolah akan memberikan kode akses dan nomor pendaftaran
  3. Login menggunakan nomor pendaftaran dan kode akses 
  4. Isi seluruh syarat mendaftar beasiswa bidik misi
  5. Ikuti pilihan seleksi yang ada.
 
Sementara waktu pendaftaran oleh sekolah adalah 12 Desember 2012 - 6 Maret 2013, dan pendaftaran oleh siswa adalah dimulai tanggal 1 Januari 2013.
Untuk itu kepada para siswa yang duduk di kelas 3 SLTA dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, serta berharap mendapatkan beasiswa Bidik Misi, maka segera daftarkan segera diri anda melalui sekolah.
 
Adapun prosedur pendaftaran sekolah dapat didownload disini
dan prosedur pendaftaran siswa dapat didownload disini.
Informasi lebih lengkap dapat dilihat disini

Wawancara dengan Mendikbud Terkait Kurikulum 2013 (Bagian 1)

Tempat : Ruang kerja Mendikbud, Gedung A Kompleks Kemdikbud Senayan Jakarta
Hari : Rabu, 5 Desember 2012

Pertanyaan : Bagaimana pengembangan Kurikulum 2013 ini?
Mendikbud : Pengembangan kurikulum ini sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Artinya apa? Kalau ada suatu dokumen RPJMN 2010-2014, ini artinya disusun tahun 2009, berarti 2009 sudah dievaluasi, 2010-2014 harus ada penataan kurikulum. Ini perintah RPJMN.
Dari sisi arah, sangat-sangat jelas. Arahnya adalah peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), ketrampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Tiga ini harus dimiliki. Yang dirisaukan orang bahwa anak-anak kita hanya memiliki kognitif saja, ini yang kita jawab. Kompetensi nantinya bukan urusan kognitif saja namun ada sikap, dan ketrampilan. Kompetensi ini didukung 4 pilar yaitu : produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Meskipun inovatif ini gabungan sifat produktif dan kreatif, namun kita taruh berdiri sendiri saja. Kalau seseorang produktif dan kreatif, tidak serta merta menjadi inovatif, tapi inovatif ini hanya bisa dibentuk kalau ada dua hal tersebut. Kalau ada beras ada ikan belum tentu otomatis bisa dimakan,tapi kalau tidak ada beras tidak ada ikan otomatis tidak ada yang bisa dimakan. Syaratnya ada beras, ada ikan.
Tentang afektif ini, kita ini rindu dengan kekuatan-kekuatan moralitas, sentuhan seni. Tentu saja dibingkai dengan ke-Indonesia-an.
Ini sesuatu yang baru, uji publik kurikulum. Sebelumnya tidak pernah ada uji publik. Jadi ini kita lempar ke publik. Tujuannya apa? pertama supaya publik tahu akan ada kurikulum baru, kedua publik dapat berpartisipasi sehingga ada rasa memiliki atau sense of belonging. Dalam partisipasi ini siapa saja boleh memberi pandangan. Oleh karena itu paling gampang kita masukkan dalam web kita http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id.
Apakah yang disentuh cuma mata pelajaran? Tentu saja tidak. Kalau kita bicara kurikulum, kita harus bicara 4 hal, yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Proses ini berarti metodologi, atau pendekatan. Itu kurikulum keempat-empatnya, mata pelajaran hanya satu aspek saja, termasuk buku cuma satu aspek saja.
Yang pertama kita garap dalam penyusunan kurikulum adalah kompentensi apa yang akan kita capai. Anak kelas I SD diharapkan bisa apa, kelas V bisa apa, itu yang pertama ditentukan. Untuk ke situ apa yang harus dilakukan? Setelah kompetensi ditentukan, prosesnya harus ditentukan. Setelah itu cara evaluasinya harus ada, apakah sudah tercapai atau belum. Jadi perlu standar penilaian. Jadi mata pelajaran itu sesuatu yang kecil saja, suatu akibat saja.
Apa bedanya kurikulum yang dulu dengan yang sekarang? Kurikulum yang lama pun ada standar kompetensi, ada isinya, proses, dan penilaian. Dari situ kita review semua, sejak 2011 sudah kita review. Ketika ramai-ramainya PPKN, kita pelajari semua. Pendekatannya kita ubah. Kalau dulu mata pelajaran dulu ditetapkan, baru kompetensinya, sekarang kita ubah, kompetensinya dulu ditetapkan, baru menyusul mata pelajarannya.
Pendekatannya adalah scientific-approach, atau pendekatan ilmiah.
Pertanyaan : Mengapa kurikulum harus berubah?
Mendikbud : Yang paling mendasar, adik-adik kita didik ini untuk apa? Yang paling utama kan untuk mereka sendiri, yang nantinya akan kembali untuk keluarga,  bangsa, dan negara. Kapan itu? kalau anak sekolah sekarang, itu bukan untuk sekarang. Agar mereka bisa hidup untuk nanti. Jaman itu nanti berubah, jadi harus dimulai dari sekarang. Kalau kita tidak berubah kita akan menghasilkan generasi yang usang. Generasi yang akan menjadi beban, dan juga tidak terserap di dunia kerja.
Pertanyaan : Bagaimana tentang anggapan ganti menteri ganti kurikulum?
Mendikbud : Saya dihadapkan pada 2 pilihan: Apakah mempertahankan tidak usah ganti kurikulum biar ga dibilang ganti menteri ganti kurikulum, atau kedua tidak apa-apa ganti kurikulum asal ada landasan. Saya memilih yang kedua, ganti kurikulum nggak apa-apa asal punya pijakan. Kalau ini dilakukan, saya yakin kurikulum ini tidak akan berubah dalam 4 atau 5 tahun.
Kembali ke 4 pilar di atas, penelitian menunjukkan bahwa kreativitas bisa dibangun melalui pendidikan. Penelitian ini masih relatif baru, tahun 2011. Penelitian ini menunjukkan 2/3 kreatifitas diperoleh melalui pendidikan, sedangkan 1/3 karena genetik.
Bagaimana menumbuhkan kreatifitas? Anak-anak kita ajari mengamati. Manfaatkan indrawi untuk melihat fenomena. Tidak hanya mengamati, tetapi kita dorong untuk bertanya. Tidak hanya bertanya, tetapi harus sampai ke menalar. Dan nanti sampai ke mencoba, sampai ke eksperimen.
Makanya prosesnya kita ubah. Karena prosesnya berubah, makanya jam pelajarannya bertambah.
Obyek pembelajarannya adalah fenomena alam, fenomena sosial, fenomena budaya. Belajar apa saja, obyeknya pasti tiga hal tersebut. Pendekatannya kita gunakan tematik-integratif.
Anak-anak kecil itu kan belum bisa berfikir spesialis. Karena spesialis itu memerlukan basic yang kuat, makanya dari awal anak-anak kita ajari berfikir utuh. Generik, tapi generik-nya kita perkuat. Tidak pelajaran-pelajaran satu-satu. Tidak boleh anak-anak kecil itu kita ajari spesialis.
(NW)

Wawancara dengan Mendikbud Terkait Kurikulum 2013 (Bagian 2)

Wawancara dengan Mendikbud Terkait Kurikulum 2013 (Bagian 1)

Tempat : Ruang kerja Mendikbud, Gedung A Kompleks Kemdikbud Senayan Jakarta
Hari : Rabu, 5 Desember 2012

Pertanyaan : Bagaimana pengembangan Kurikulum 2013 ini?
Mendikbud : Pengembangan kurikulum ini sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Artinya apa? Kalau ada suatu dokumen RPJMN 2010-2014, ini artinya disusun tahun 2009, berarti 2009 sudah dievaluasi, 2010-2014 harus ada penataan kurikulum. Ini perintah RPJMN.
Dari sisi arah, sangat-sangat jelas. Arahnya adalah peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), ketrampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Tiga ini harus dimiliki. Yang dirisaukan orang bahwa anak-anak kita hanya memiliki kognitif saja, ini yang kita jawab. Kompetensi nantinya bukan urusan kognitif saja namun ada sikap, dan ketrampilan. Kompetensi ini didukung 4 pilar yaitu : produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Meskipun inovatif ini gabungan sifat produktif dan kreatif, namun kita taruh berdiri sendiri saja. Kalau seseorang produktif dan kreatif, tidak serta merta menjadi inovatif, tapi inovatif ini hanya bisa dibentuk kalau ada dua hal tersebut. Kalau ada beras ada ikan belum tentu otomatis bisa dimakan,tapi kalau tidak ada beras tidak ada ikan otomatis tidak ada yang bisa dimakan. Syaratnya ada beras, ada ikan.
Tentang afektif ini, kita ini rindu dengan kekuatan-kekuatan moralitas, sentuhan seni. Tentu saja dibingkai dengan ke-Indonesia-an.
Ini sesuatu yang baru, uji publik kurikulum. Sebelumnya tidak pernah ada uji publik. Jadi ini kita lempar ke publik. Tujuannya apa? pertama supaya publik tahu akan ada kurikulum baru, kedua publik dapat berpartisipasi sehingga ada rasa memiliki atau sense of belonging. Dalam partisipasi ini siapa saja boleh memberi pandangan. Oleh karena itu paling gampang kita masukkan dalam web kita http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id.
Apakah yang disentuh cuma mata pelajaran? Tentu saja tidak. Kalau kita bicara kurikulum, kita harus bicara 4 hal, yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Proses ini berarti metodologi, atau pendekatan. Itu kurikulum keempat-empatnya, mata pelajaran hanya satu aspek saja, termasuk buku cuma satu aspek saja.
Yang pertama kita garap dalam penyusunan kurikulum adalah kompentensi apa yang akan kita capai. Anak kelas I SD diharapkan bisa apa, kelas V bisa apa, itu yang pertama ditentukan. Untuk ke situ apa yang harus dilakukan? Setelah kompetensi ditentukan, prosesnya harus ditentukan. Setelah itu cara evaluasinya harus ada, apakah sudah tercapai atau belum. Jadi perlu standar penilaian. Jadi mata pelajaran itu sesuatu yang kecil saja, suatu akibat saja.
Apa bedanya kurikulum yang dulu dengan yang sekarang? Kurikulum yang lama pun ada standar kompetensi, ada isinya, proses, dan penilaian. Dari situ kita review semua, sejak 2011 sudah kita review. Ketika ramai-ramainya PPKN, kita pelajari semua. Pendekatannya kita ubah. Kalau dulu mata pelajaran dulu ditetapkan, baru kompetensinya, sekarang kita ubah, kompetensinya dulu ditetapkan, baru menyusul mata pelajarannya.
Pendekatannya adalah scientific-approach, atau pendekatan ilmiah.
Pertanyaan : Mengapa kurikulum harus berubah?
Mendikbud : Yang paling mendasar, adik-adik kita didik ini untuk apa? Yang paling utama kan untuk mereka sendiri, yang nantinya akan kembali untuk keluarga,  bangsa, dan negara. Kapan itu? kalau anak sekolah sekarang, itu bukan untuk sekarang. Agar mereka bisa hidup untuk nanti. Jaman itu nanti berubah, jadi harus dimulai dari sekarang. Kalau kita tidak berubah kita akan menghasilkan generasi yang usang. Generasi yang akan menjadi beban, dan juga tidak terserap di dunia kerja.
Pertanyaan : Bagaimana tentang anggapan ganti menteri ganti kurikulum?
Mendikbud : Saya dihadapkan pada 2 pilihan: Apakah mempertahankan tidak usah ganti kurikulum biar ga dibilang ganti menteri ganti kurikulum, atau kedua tidak apa-apa ganti kurikulum asal ada landasan. Saya memilih yang kedua, ganti kurikulum nggak apa-apa asal punya pijakan. Kalau ini dilakukan, saya yakin kurikulum ini tidak akan berubah dalam 4 atau 5 tahun.
Kembali ke 4 pilar di atas, penelitian menunjukkan bahwa kreativitas bisa dibangun melalui pendidikan. Penelitian ini masih relatif baru, tahun 2011. Penelitian ini menunjukkan 2/3 kreatifitas diperoleh melalui pendidikan, sedangkan 1/3 karena genetik.
Bagaimana menumbuhkan kreatifitas? Anak-anak kita ajari mengamati. Manfaatkan indrawi untuk melihat fenomena. Tidak hanya mengamati, tetapi kita dorong untuk bertanya. Tidak hanya bertanya, tetapi harus sampai ke menalar. Dan nanti sampai ke mencoba, sampai ke eksperimen.
Makanya prosesnya kita ubah. Karena prosesnya berubah, makanya jam pelajarannya bertambah.
Obyek pembelajarannya adalah fenomena alam, fenomena sosial, fenomena budaya. Belajar apa saja, obyeknya pasti tiga hal tersebut. Pendekatannya kita gunakan tematik-integratif.
Anak-anak kecil itu kan belum bisa berfikir spesialis. Karena spesialis itu memerlukan basic yang kuat, makanya dari awal anak-anak kita ajari berfikir utuh. Generik, tapi generik-nya kita perkuat. Tidak pelajaran-pelajaran satu-satu. Tidak boleh anak-anak kecil itu kita ajari spesialis.
(NW)

Wawancara dengan Mendikbud Terkait Kurikulum 2013 (Bagian 2)

Wawancara dengan Mendikbud Terkait Kurikulum 2013 (Bagian 1)

Tempat : Ruang kerja Mendikbud, Gedung A Kompleks Kemdikbud Senayan Jakarta
Hari : Rabu, 5 Desember 2012

Pertanyaan : Bagaimana pengembangan Kurikulum 2013 ini?
Mendikbud : Pengembangan kurikulum ini sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Artinya apa? Kalau ada suatu dokumen RPJMN 2010-2014, ini artinya disusun tahun 2009, berarti 2009 sudah dievaluasi, 2010-2014 harus ada penataan kurikulum. Ini perintah RPJMN.
Dari sisi arah, sangat-sangat jelas. Arahnya adalah peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), ketrampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Tiga ini harus dimiliki. Yang dirisaukan orang bahwa anak-anak kita hanya memiliki kognitif saja, ini yang kita jawab. Kompetensi nantinya bukan urusan kognitif saja namun ada sikap, dan ketrampilan. Kompetensi ini didukung 4 pilar yaitu : produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Meskipun inovatif ini gabungan sifat produktif dan kreatif, namun kita taruh berdiri sendiri saja. Kalau seseorang produktif dan kreatif, tidak serta merta menjadi inovatif, tapi inovatif ini hanya bisa dibentuk kalau ada dua hal tersebut. Kalau ada beras ada ikan belum tentu otomatis bisa dimakan,tapi kalau tidak ada beras tidak ada ikan otomatis tidak ada yang bisa dimakan. Syaratnya ada beras, ada ikan.
Tentang afektif ini, kita ini rindu dengan kekuatan-kekuatan moralitas, sentuhan seni. Tentu saja dibingkai dengan ke-Indonesia-an.
Ini sesuatu yang baru, uji publik kurikulum. Sebelumnya tidak pernah ada uji publik. Jadi ini kita lempar ke publik. Tujuannya apa? pertama supaya publik tahu akan ada kurikulum baru, kedua publik dapat berpartisipasi sehingga ada rasa memiliki atau sense of belonging. Dalam partisipasi ini siapa saja boleh memberi pandangan. Oleh karena itu paling gampang kita masukkan dalam web kita http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id.
Apakah yang disentuh cuma mata pelajaran? Tentu saja tidak. Kalau kita bicara kurikulum, kita harus bicara 4 hal, yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Proses ini berarti metodologi, atau pendekatan. Itu kurikulum keempat-empatnya, mata pelajaran hanya satu aspek saja, termasuk buku cuma satu aspek saja.
Yang pertama kita garap dalam penyusunan kurikulum adalah kompentensi apa yang akan kita capai. Anak kelas I SD diharapkan bisa apa, kelas V bisa apa, itu yang pertama ditentukan. Untuk ke situ apa yang harus dilakukan? Setelah kompetensi ditentukan, prosesnya harus ditentukan. Setelah itu cara evaluasinya harus ada, apakah sudah tercapai atau belum. Jadi perlu standar penilaian. Jadi mata pelajaran itu sesuatu yang kecil saja, suatu akibat saja.
Apa bedanya kurikulum yang dulu dengan yang sekarang? Kurikulum yang lama pun ada standar kompetensi, ada isinya, proses, dan penilaian. Dari situ kita review semua, sejak 2011 sudah kita review. Ketika ramai-ramainya PPKN, kita pelajari semua. Pendekatannya kita ubah. Kalau dulu mata pelajaran dulu ditetapkan, baru kompetensinya, sekarang kita ubah, kompetensinya dulu ditetapkan, baru menyusul mata pelajarannya.
Pendekatannya adalah scientific-approach, atau pendekatan ilmiah.
Pertanyaan : Mengapa kurikulum harus berubah?
Mendikbud : Yang paling mendasar, adik-adik kita didik ini untuk apa? Yang paling utama kan untuk mereka sendiri, yang nantinya akan kembali untuk keluarga,  bangsa, dan negara. Kapan itu? kalau anak sekolah sekarang, itu bukan untuk sekarang. Agar mereka bisa hidup untuk nanti. Jaman itu nanti berubah, jadi harus dimulai dari sekarang. Kalau kita tidak berubah kita akan menghasilkan generasi yang usang. Generasi yang akan menjadi beban, dan juga tidak terserap di dunia kerja.
Pertanyaan : Bagaimana tentang anggapan ganti menteri ganti kurikulum?
Mendikbud : Saya dihadapkan pada 2 pilihan: Apakah mempertahankan tidak usah ganti kurikulum biar ga dibilang ganti menteri ganti kurikulum, atau kedua tidak apa-apa ganti kurikulum asal ada landasan. Saya memilih yang kedua, ganti kurikulum nggak apa-apa asal punya pijakan. Kalau ini dilakukan, saya yakin kurikulum ini tidak akan berubah dalam 4 atau 5 tahun.
Kembali ke 4 pilar di atas, penelitian menunjukkan bahwa kreativitas bisa dibangun melalui pendidikan. Penelitian ini masih relatif baru, tahun 2011. Penelitian ini menunjukkan 2/3 kreatifitas diperoleh melalui pendidikan, sedangkan 1/3 karena genetik.
Bagaimana menumbuhkan kreatifitas? Anak-anak kita ajari mengamati. Manfaatkan indrawi untuk melihat fenomena. Tidak hanya mengamati, tetapi kita dorong untuk bertanya. Tidak hanya bertanya, tetapi harus sampai ke menalar. Dan nanti sampai ke mencoba, sampai ke eksperimen.
Makanya prosesnya kita ubah. Karena prosesnya berubah, makanya jam pelajarannya bertambah.
Obyek pembelajarannya adalah fenomena alam, fenomena sosial, fenomena budaya. Belajar apa saja, obyeknya pasti tiga hal tersebut. Pendekatannya kita gunakan tematik-integratif.
Anak-anak kecil itu kan belum bisa berfikir spesialis. Karena spesialis itu memerlukan basic yang kuat, makanya dari awal anak-anak kita ajari berfikir utuh. Generik, tapi generik-nya kita perkuat. Tidak pelajaran-pelajaran satu-satu. Tidak boleh anak-anak kecil itu kita ajari spesialis.
(NW)

Wawancara dengan Mendikbud Terkait Kurikulum 2013 (Bagian 2)

Pendidikan Karakter Tanpa Peran Serta Bimbingan dan Konseling???

Dilihat dari kacamata teoritis maupun empiris, tampaknya tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pendidikan karakter saat ini telah menjadi kebutuhan mendesak di negeri ini. Untuk itulah, sejak lebih dari satu tahun ke belakang pemerintah melalui Kemendiknas terus berupaya menggulirkan wacana tentang pentingnya penerapan pendidikan karakter di sekolah.
Terkait dengan pendidikan di SMP, pada bulan Maret 2010 lalu pemerintah telah menerbitkan sebuah buku yang diberi judul ”Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama”. Buku ini terdiri atas 4 (empat) bagian, yaitu: Bagian I: Pembinaan Pendidikan Karakter di SMP (Umum); Bagian II: Pendidikan Karakter secara Terpadu dalam Pembelajaran di SMP; Bagian III: Pendidikan Karakter Secara Terpadu melalui Manajemen Sekolah di SMP, dan Bagian IV: Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP.
Sebagai buku terbitan dari lembaga yang paling bertanggungjawab dalam pengembangan pendidikan nasional, buku ini tentu akan  menjadi bacaan dan pegangan wajib seluruh stakeholder pendidikan di negeri ini, terutama para praktisi pendidikan di sekolah-sekolah.
Jika kita telaah isi buku ini secara seksama, terkesan bahwa pengembangan pendidikan karakter di SMP hanya dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu: (1) pembelajaran; (2) Manajemen Sekolah; dan (3) Ekstra Kurikuler. Visualisasi ketiga pendekatan tersebut, seperti tampak dalam gambar berikut ini:
Skema Pendidikan Karakter versi Kemendiknas
Gambar: Skema Pendidikan Karakter (Sumber: Kemendiknas.2010)
Melihat skema pendidikan karakter di atas, timbul pertanyaan besar dan kegelisahan pikiran saya, dimanakah sebenarnya posisi bimbingan dan konseling dalam pengembangan pendidikan karakter?
Ketika pertama kali saya mendengar wacana pendidikan karakter di negeri ini, terus terang saya merasa bangga dan gembira. Dalam benak saya, mungkin ini akan menjadi momentum terbaik untuk menata dan mengokohkan layanan Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari sistem pendidikan kita dan memantapkan konselor sebagai sebuah profesi yang handal, yang selama ini menurut hemat saya masih dalam keadaan tertatih-tatih.
Dalam pemahaman saya, jika kita berbicara bimbingan dan konseling di dalamnya sangat kental berbicara tentang karakater. Logika ini juga bisa dibalik, berbicara karakater seharusnya berbicara bimbingan dan konseling.
Jauh sebelum pendidikan karakter menjadi wacana publik, dalam sebuah tulisannya yang dimuat dalam harian Pikiran Rakyat, 6 September 2006, hal. 20, Sunaryo, Ketua Umum ABKIN, mengatakan:
Pekerjaan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan berbasis nilai (baca: karakter), layanan etis normatif, dan bukan layanan bebas nilai. Seorang konselor perlu memahami betul hakekat manusia dan perkembangannya sebagai makhluk sadar nilai dan perkembangannya ke arah normatif-etis. Seorang konselor harus memahami perkembangan nilai, namun seorang konselor tidak boleh memaksakan nilai yang dianutnya kepada konseli (peserta didik yang dilayani), dan tidak boleh meneladankan diri untuk ditiru konselinya, melainkan memfasilitasi konseli untuk menemukan makna nilai kehidupannya.
Ungkapan di atas menunjukkan bahwa Bimbingan dan Konseling memang sangat kental dengan karakter, tetapi setelah membaca buku panduan dan skema pendidikan karakter, kegembiraan saya agak sedikit berbeda dengan ketika pertama kali mendengar wacana pengembangan pendidikan karakter di negeri ini. Semula saya menduga, dengan adanya pendidikan karakter ini, bimbingan dan konseling akan ditempatkan sebagai leading sector atau “panglima” dalam pengembangan karakter di sekolah. Tetapi apa mau dikata, jangankan jadi panglima, jadi prajurit pun tampaknya masih tetap dipandang sebelah mata.

LIHAT LEBIH LENGKAP


 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/11/28/kurikulum-2013-dimana-posisi-bimbingan-dan-konseling/
Rencana pemerintah untuk memberlakukan Kurikulum Baru di tahun 2013 tampaknya akan menjadi sebuah kepastian. Berdasarkan Draft Pengembangan Kurikulum 2013, diperoleh beberapa informasi esensial tentang berbagai usulan dan rencana perubahan yang akan dilakukan, khususnya berkaitan dengan: (1) Standar Kompetensi Lulusan; (2) Standar Proses; (3) Standar Isi; dan (4) Standar Penilaian. Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 Setelah menyimak seluruh isi Draft Pengembangan Kurikulum 2013, saya tidak menemukan satu kalimat pun tentang Bimbingan dan Konseling. Dalam hati saya bertanya: “Apakah ini suatu kesengajaan atau memang telah terjadi fatal error dalam perumusan kurikulum?” Kegelisahan dan keheranan semakin menguat setelah melihat usulan rencana perubahan dalam struktur kurikulum yang didalamnya menyebutkan “Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler”. Struktur Kurikulum Baru Seperti kita maklumi, dalam Kurikulum 2006, layanan bimbingan dan konseling termasuk dalam wilayah Pengembangan Diri bersama-sama dengan Ekstrakurikuler. Jika memang usulan “Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler” disetujui dan menjadi keputusan resmi, timbul pertanyaan besar dalam benak saya: DIMANA POSISI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM 2013? Dalam hal ini, saya tidak ingin menduga-duga untuk menjawabnya. Barangkali ada diantara Anda yang bisa memberikan penjelasan…. =========== Anda ingin mengunduh materi: Draft Pengembangan Kurikulum 2013?, silahkan klik tautan di bawah ini: Draft Pengembangan Kurikulum 2013 (Ppt) Draft Pengembangan Kurikulum 2013 (Pdf) atau DISINI =========== Materi Terkait: Perjalanan Jauh Bimbingan dan Konseling sebagai Sebuah Profesi Saya dan Konseling Pendidikan Karakter Tanpa Peran Serta Bimbingan dan Konseling??? 


http://www.slideshare.net/y0r/draft-kurikulum-2013-wapres-13112012jam-14101600

Unordered List

Hot News

Sample Text

TV Online

Read more: http://indosoftgame.blogspot.com/2012/07/cara-memasang-tv-online-di-blogger.html#ixzz2Kbjot8Qu Under Creative Commons License: Attribution Follow us: @BangProHi on Twitter | IndoSoftGame on Facebook

Translater

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget Google Translate by Indosoftgame

Read more: http://indosoftgame.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-widget-penerjemah-di-blog.html#ixzz2Kbhx31pH Under Creative Commons License: Attribution Follow us: @BangProHi on Twitter | IndoSoftGame on Facebook

AWAS LUPA WAKTU

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget